Hi, ini pengalaman pertamaku nulis disini.
Little brief about myself, namaku Sopandi, you can call me Pandi, atau Sop. Seringnya dipanggil Sop karena lebih singkat aja gitu. Aku lulus tahun 2018, menyandang gelar S.T dari salah satu kampus negeri di Indonesia, dengan jurusan yang kurang terkenal, tapi membuat ku cukup bangga sebagai lulusannya. Punya ketertarikan dengan data dan statistik.
Beberapa bulan yang lalu, akhir Maret atau awal April 2021, melalui LinkedIn aku coba mencari posisi sebagai Data Analyst. Bukan karena gak puas dengan company yang sekarang atau kurang nyaman dengan bos atau timnya, tapi memang pengen mulai mengejar mimpi sebagai Data Analyst aja. Sejujurnya saat itu sedang berada di zona nyaman karena punya bos dan tim yang enak banget dan sangat supportif. Company juga memberikan dukungan di masa pandemi to ensure our health physically and mentally.
Long Story short, akhirnya nemu lowongan Data Analyst GrabFood di Bandung. Setelah apply melalui LinkedIn kita langsung diarahkan ke situs Grab Career dan Workday. Berselang satu atau dua minggu, tim Talent Acquisition menghubungi via Whatsapp untuk mengonfirmasi dan meminta jadwal untuk phone interview, sekitar 10 menit. Jadi ini tahapan lengkapnya.
1. Phone Interview
Interview ini bareng HR, pertanyaannya lebih umum tentang CV dan tidak terlalu mendalam, motivasi untuk apply posisi ini sama alasan pindah. Buat aku sendiri alasan pindah memang ingin mengembangkan diri di data analyst, but untuk kalian yang merasa gak nyaman di kantornya, I think jangan terlalu di tonjolin alasan itu. Kalau kita terlalu banyak mengeluh dengan kondisi company, kemungkinan kita akan dinilai kurang baik karena tidak bisa beradaptasi.
2. Codility Test
Setelah phone interview, beberapa hari kemudian aku mendapatkan email undangan untuk mengikuti test skill coding melalui codility. Tim TA yang menghubungiku selalu mengirimkan pesan Whatsapp untuk memastikan undangan test telah diterima. Tenang aja, kita bisa latihan dan belajar dulu di codility menggunakan case yang ada. Untuk test dari Grab sendiri ada dua yaitu, SQL test dan Programming Test. Dalam test, kita bisa menguji query atau program kita mengunakan data sample yang disediakan. Jadi kita bisa memperbaikin program dan query kita apabila hasilnya masih kurang tepat.
3. 1st Interview with City Growth Lead Bandung
Setelah Codility Test selanjutnya interview dengan user pertama, Mba Kartika. Saat interview beliau cukup serius tapi tidak intimidatif, kita juga jadi lebih enak memaparkan pengalaman dan kemampuan kita. Interview nya dilakukan dalam bahasa inggris, jadi perlu dibiasain ya. Kita diberi beberapa pertanyaan: 1) Pernah menggunakan GrabFood, 2) Jelaskan Kapan biasanya menggunakan GrabFood compare dengan competitor, 3) Pengembangan apa yang bisa dilakukan pada Aplikasi Grab. Pertanyaan ini bisa dijawab kalau kita memang aware atau sehari-hari menggunakan aplikasinya, kalau enggak minimal sempatkan untuk mempelajari aplikasi atau produk company yang ingin kita lamar.
4. 2nd Interview with Regional General Manager, GrabFood Bandung
Disini, merupakan tahap yang paling berkesan dan sangat menegangkan. Setelah mendapat pengumuman lolos interview tahap pertama, jaraknya kurang lebih satu minggu dapet undangan interview tahap kedua dengan manager. Saat itu, aku yakin ini merupakan tahap terakhir, karena umumnya memang level interview terakhir itu sampai manager. Malam harinya aku coba persiapkan sebaik mungkin, belajar soal guestimate (soal estimasi yang biasanya dipake kalau kita apply consultant), pengalaman interview di company sebelumnya itu suka ditanyain. Mencari-cari dokumen project dan mempelajarinya, karena pasti ada pertanyaan detail soal project yang pernah kita ikuti. Singkat cerita besoknya hari interview dan hari kerja juga, agak hectic bikin report dan nyiapin interview.
BOOOOMMM, tiba-tiba udah jam 16.15 wib, 15 menit dari waktu yang ditentukan untuk interview. Panik Gak? Panik Gak? Panik lah, masa enggak. Langsung coba hubungan TA dan interviewer, meminta maaf karena telat join dan bilang kalau aku siap menerima konsekuensinya.
Karena kesalahan itu, minggu depannya tidak ada kabar. Kemungkinan HR udah mencari pengganti yang lain. Kesalahan fata, karena interviewer sudah meluangkan waktunya yang berharga tapi kita malah telat. Biasanya aku selalu join 5–10 menit sebelum interview di zoom, cuman hari itu mungkin lagi khilaf aja. Dan jadikan pelajaran aja, spare waktu sebelum kegiatan apapun untuk persiapan atau final check.
Tapi, cerita belum berakhir, setelah berdo’a pada Allah SWT untuk meluluhkan hati interviewer untuk memberikan kesempatan kedua, akhirnya dua minggu setelahnya ada pesan masuk melalui Whatsapp untuk melanjutkan tahapan interview.
5. 3rd Interview with City S&P Manager, GrabFood East Java
Tahapan ini sebenarnya tahapan lanjutan dari interview yang gagal, jadi setelah ini akan dilanjut untuk interview dengan Regional General Manager sebelumnya.
Interviewer kali ini, kita panggil aja Mba Vivi, orangnya periang banget dan juga cerdas. Sebelum interview biasanya aku sempatkan untuk kepoin dulu interviewer di LinkedIn untuk tahu latar belakangnya gimana. Selama interview lebih santai dan Mba Vivi terus menggali lebih dalam soal pengalaman dan kemampuanku.
6. 4rd Interview with Operations Analytics Lead
Interview di tahap ini lebih technical dibandingkan dengan interview sebelumnya. Tools apa yang digunakan, metodennya apa aja, dapet datanya gimana, dan bagaimana insight di sajikan.
Setelah melewati tahapan yang panjang, akhirnya dapet kabar dari HR untuk membahas offering, yeaaayyyy. Alhamdulillah, Jangan lupa bersyukur.